Beasiswa / Hobbies / kuliah / mood / tugas / Writing

Menulis Essay, Mudah atau Susah?

Pertama kali saya “memaksakan” kembali untuk rajin menulis essay adalah hari2 menjelang wisuda S1. Tentu saja itu karena saya ingin mencari beasiswa Master’s Study yang mostly menggunakan essay (Motivation Letter, Personal Statement, etc) sebagai salah satu syaratnya. Plus, itung-itung saya latihan buat tes TOEFL IBT nanti (ada Writing-nya looh) dan niatan mengambil tes GMAT. Tidak perlu saya sebutkan lagi, dalam hal apapun yang paling susah adalah first step. First step untuk memulai menulis atau bikin coretan apa saja yang harus ditulis, baru dibayangkan saja sudah malas. Mengambil pensil ataupun mulai membuka Ms. Office tidak langsung saya lakukan. Alhasil, beberapa kali selalu berakhir dengan membuka folder “Movies”. Huft~

Fortunately, dosen pembimbing Tugas Akhir (TA) saya mewajibkan anak2 bimbingan beliau untuk membuat paper dari TA yang nanti akan di-submit ke sebuah conference yang terindeks IEEE dan Scopus. Mulai deh saya dan teman2 saya berpanik2 ria bagaimana menuliskan TA kami yang berpuluh2 halaman itu ke dalam paper dengan maksimal 6 halaman saja. Alhamdulillah, Ibu Pembimbing turut serta mengoreksi dan memberi masukan untuk paper2 kami, hingga kemudian di-submit, dan lolos!  Dari pengalaman menuliskan paper itu, saya benar2 belajar bagaimana membuat sebuah tulisan yang terurut, ringkas, padat, tidak bertele2 namun tetap menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Jadi nggak hanya menulis untuk menuh2in target jumlah halaman. Tentu saja saya juga belajar mengenai hal tersebut ketika menyusun laporan TA saya. Untuk mahasiswa T. Informatika, menulis laporan itu lebih “malesin” daripada mengkoding aplikasi, hahaha. Meskipun kasus saya, aplikasi TA saya baru saya koding (kembali) setelah analisis sistem pakar saya udah hampir beres :p (Super2 terima kasih u/ Master Prana, yang meskipun lagi sibuk kerja di Bali, tiap pagi sudah siap sedia saya ganggu di YM! untuk mengajari WebCLIPS; serta Irfan Afif, Raditya Arief, & Rianto Fendi.)

Masih terbawa euforia menulis paper tersebut, saya pun mulai rajin googling mengenai bagaimana “essay” yang baik, contoh2 essay, perbandingan essay yang baik dan yang kurang baik, dll sambil mempraktekkan menulis. Untuk topik latihan menulis, saya menggunakan topik2 yang ada di buku TOEFL IBT terbitan ETS atau Barrons dan Barrons’ GMAT. Sejauh ini, kiat2 essay yang paling nyantol di saya adalah kiat2 dari si buku GMAT terbitan Barrons. Menurut saya, step2-nya konkrit. Bahkan juga terdapat beberapa contoh2 kata hubung agar kalimat2 yang kita tulis bisa “nyambung”. Tak lupa, aplikasi dictionary yang ada Thesaurus-nya di Mac OS ini super sangat membantu (PS. Fokus saya menulis essay dalam bahasa Inggris).

Biasanya draft pertama essay saya dikoreksi oleh teman saya untuk bagian penggunaan grammar, kata hubung, adjective, noun, dll dan saya menyadari bahwa saya beberapa kali melakukan kesalahan di penggunaan kata. Misalnya: culinary yang terjemahan dari kata “kuliner”. Ternyata oh ternyata, culinary (of or for cooking) itu adjective dan bukan noun. Oleh karena itu, nggak bisa menuliskan Indonesian culinary. Setelah itu, baru meminta pendapat orang lain atas essay saya. Untuk essay aplikasi beasiwa saya, saya meminta tolong kepada beberapa dosen S1 saya untuk me-review essay motivation letter saya. Plus, saya juga meminta tolong Bapak dan om saya agar banyak mendapat masukan dari berbagai sudut pandang. (Hehehe, niat banget yak saya. Maklum, perfeksionis 😀  PS. Bapak & Ibu reviewers memiliki kesibukan yang luar biasa. Jadi jangan deadliners atau mepet2 jika ingin minta tolong di-review oleh beliau 😉 )

As a result, sekarang saya jadi ketagihan menulis. Kalau dulu biasanya tugas kuliah membuat paper itu agak males2-an ngerjainnya, blog jarang di-update dengan tulisan baru; sekarang rajin deh XD Meskipun penggunaan bahasa terkadang masih berantakan. Menulis yang awalnya saya pikir “susah” kini berubah menjadi “menarik” dan “nagiiiihhhh!”.

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. –Pramoedya Ananta Toer, one of the respectable Indonesian writers, in Rumah Kaca (p. 352).

Yuk, mari mulai menulis (dan membaca). Bisa dimulai dari hal sesimpel nge-tweet, menulis review buku atau film, menulis laporan, dll. Selamat menulis!

 Com os melhores cumprimentos,

Acknowledgement

  • Ibu Masayu Leylia Khodra, ST., MT. selaku dosen pembimbing Tugas Akhir saya; atas bimbingan dan kesabaran Ibu serta tak hanya menjadi pembimbing tapi juga menjadi  dosen yang selalu menginspirasi saya 🙂
  • Ibu Yani Widyani, ST., MT., dan Bapak Dr. Ing. Sukrisno Mardiyanto, yang telah memberikan banyak masukan dan atas kepercayaannya dalam memberikan rekomendasi untuk saya.
  • Bapak dan Ibu dosen T. Informatika ITB atas ilmu, inspirasi, masukan, serta dorongan semangat selama 4 tahun saya di Labtek 5.
  • Amirinnisa Dyah Atrisandi, editor essay saya, yang di tengah stress TA mendapatkan banyak email dengan subject: “Essay” dari saya. Terima kasih atas editan-nya yang super jempolan! (y)
(Oke, sekian. Karena jika dilanjutkan lagi, bisa2 saya menuliskan kembali halaman ucapan terima kasih di laporan TA saya.)
O B R I G A D O !

12 thoughts on “Menulis Essay, Mudah atau Susah?

    • Haloo.. salam kenal juga 😉 aku sudah masukin aplikasi emundus-nya tahun lalu 😀 Insya Allah september ini berangkat.
      Info2 mengenai emundus mbak? Silahkan mampir ke emundus.wordpress.com
      aku dulu banyak terbantu oleh situs itu. dikelola oleh alumni emundus 😉

  1. thanks for the tips 🙂

    wah emang kamu niat banget ya.. you really deserve your scholarship hehe :).. Yang paling penting emang langkah pertama.. gw sempet galau ditolak sekali tapi nanti gw coba lagi deh hehe 🙂

  2. Pingback: Mempersiapkan Dokumen untuk Sekolah (Lagi) | (lagi-lagi) kisah DUDUL seorang bhella bhello

  3. Pingback: My 2014: Study, Travel, and Have Fun! | (lagi-lagi) kisah DUDUL seorang bhella bhello

  4. hay bhellabhello , ini blog udah lama banget yaa. mau tanya dong mungkin komennya masih kebaca, kebetulan mau bikin essay letter untuk magang di NET Tv. itu harus pake bahasa inggris kah? trus essay letter itu frameworknya apaan aja ya? by the way thankyou yaa :} nice to know you

Leave a reply to Reisha Cancel reply